Privasiku

Wednesday 23 April 2014

Potensi Daerah Kolaka, Sultra

Potensi Pertambangan

   

Kabupaten Kolaka adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kolaka. Kabupaten Kolaka(induk) telah dua kali mengalami pemekaran, yakni Kabupaten Kolaka Utara, dan yang terbaru adalah Kabupaten Kolaka Timur yang telah disahkan pada akhir tahun 2012. Pasca pemekaaran, Kabupaten Kolaka mencakup jazirah daratan dan kepulauan yang memiliki wilayah daratan seluas ± 3.283,64 Km2, dan wilayah perairan (laut) diperkirakan seluas ± 15.000 Km² dan jumlah penduduk 213.064 jiwa (2011). Dari luas wilayah tersebut Kabupaten Kolaka dibagi dalam 12 (dua belas) Kecamatan. Bupati Kolaka saat ini adalah DR. H. Buhari Matta, SE.,M.Si. (periode 2009-2014).
Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka terus berupaya melakukan exploitasi dan explorasi potensi sumber daya mineral, tidak terbatas hanya pada penambangan nikel akan tetapi juga terhadap seluruh sumber daya alam lainnya yang memiliki prospek pasar.
Salah satu upaya nyata yang telah dilakukan adalah dengan melakukan survey geologi dan pemetaan pada kawasan kawasan potensial yang dilakukan melalui kerjasama antara pemerintah daerah dengan Lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Geologi ITB Bandung. Sehingga saat ini Pemerintah Kabupaten Kolaka telah memiliki data dan informasi yang akurat tentang potensi sumber daya alam guna menarik investor untuk menanamkan modalnya di sektor tersebut.
Perusahaan yang telah melakukan exploitasi Nikel di daerah ini adalah :
1. PT. ANTAM Tbk. Dengan luas areal 8.314 Ha, terletak sekitar 30 km sebelah selatan ibukota Kabupaten Kolaka. Deposit nikel tersebut ditemukan pertama kali pada tahun 1909 dan di exploitasi pada tahun 1934, sedangkan hasil produksinya nanti diperoleh pada tahun 1939. Hingga saat ini telah dibangun 3 buah pabrik. Dua buah pabrik ferronikel yang telah dibangun beroperasi sejak 1975 dengan kapasitas 11.000 ton nikel/tahun sementara pabrik Feni III dibangun tahun 1995 dengan kapasitas 24.000 ton feronikel telah mulai berproduksi pada tahun 2005, Hasil produksi nikel tersebut telah diekspor ke berbagai sektor seperti Jepang, Belgia dan Jerman dengan total ekspor mencapai 41,5 juta dollar Amerika. Sementara Ferronikel mencapai 82,6 juta dollar Amerika.
2. PT.INCO Tbk. dengan luas wilayah Kontrak Karya : di Pomalaa 20.286,19 Ha dan 3.000 Ha diantaranya dilakukan kerjasama dengan PT. Antam Tbk. yang beroperasi tahun 2005, sedangkan luas Kontrak Karya di Lapao-pao 6.785,75 Ha sehingga total luas Kontrak Karya PT. INCO Tbk. di Kabupaten Kolaka adalah 27.071,91 Ha.
Marmer
Cadangan marmer yang tersimpan diperkirakan sekitar 92,2 milyar m3 yang sudah diteliti oleh Pemda Kolaka bekerjasama Badan Riset ITB Bandung yang tersebar di beberapa lokasi sebagai berikut:
. Sumber-sumber Marmer di Kabupaten Kolaka
Kecamatan
km3
m3
Tamborasi (Wolo)

Perabua (Mowewe)

Konaweha (Wolo)

Wiau Mountain (Mowewe)
350,0

37,5

480,0

62,5
73.000.000.000

918.000.000

16.800.000.000

1.530.000.000
T O T A L
930,0
92.248.000.000

Marmer di Kabupaten Kolaka memiliki warna bermacam-macam serta memiliki kualitas yang cukup tinggi (B + B Quality) dengan warna keabu-abuan sampai kehitaman dan daya tekan 546.669 Kg/M3 yang di ekspor ke negara India, Jepang, Italia dan negara - negara Arab. Juga permintaan marmer di Indonesia sangat tinggi dan sesungguhnya permintaan material masih sangat dibutuhkan.
Pasir Kuarsa
Sumber daya pasir kuarsa sekitar 3,3 juta m3 yang sudah di survey pada area 230 km2 di daerah Kecamatan Watubangga. Adapun kegiatan penambangan pasir kuarsa telah dilakukan oleh PT. Gasing Sulawesi dengan luas SIPD 186,25 Ha serta perkiraan produksi 150.000 ton / tahun. Pasir Kuarsa ini dikirim ke PT. INCO Tbk. di Soroako Sulawesi Selatan sebagai bahan pendukung untuk memenuhi kebutuhan dalam proses pengolahan biji nikel menjadi nikel matte.

Analisa kimia menunjukkan bahwa kandungan SiO2 diantara 97 % dan 98 % (bersih). Material tersebut memiliki kualitas yang cukup tinggi.

Pasir kuarsa dapat digunakan pada pembuatan glass, materi isolasi serta semen dan juga dapat digunakan untuk menjernihkan air.
Granit Hitam
Diperkirakan 24 milyar m3 Granit Hitam yang telah diteliti pada areal 240 km2 di Kecamatan Pomalaa, dan Wolo juga terdapat di Pulau Padamarang. Material ini sama kegunaannya dengan marmer yakni untuk ornamen, hiasan dinding atau lantai, termasuk cendramata.

Asbes
Jumlah cadangan kurang lebih 3.000 ton yang terdapat di Pulau Padamarang. Kegunaan utama dari jenis krisotil adalah sebagai lapisan pada rem mobil. Selain itu juga digunakan sebagai bahan pelindung terhadap api, listrik, bahan kimia dan lain-lain. Adapun mutu dan jumlah cadangannya masih memerlukan penelitian yang detail.
Magnesite (MgCO3)
Diperkirakan 22 milyar ton kandungan magnesite yang sudah diidentifikasi di Pulau Padamarang yang menunggu untuk diolah. Penelitian telah dilakukan di 4 (empat) tempat yang berbeda. Kegunaan Magnesite adalah untuk keperluan industri kosmetik dan keperluan kertas rokok.
Potensi magnesite sekitar 240.000 ton yang mengandung MgO 40 % yang sudah di survey dan berada di Pulau Padamarang dan di 4 (Empat) tempat yang berbeda.
Onix
Sekitar 32 juta m3 telah di survey pada lokasi seluas 400 ha yang terdapat di Konaweha Kecamatan Wolo dan Ulunggolaka Kecamatan Latambaga. Onix yang terdapat di Konaweha berwarna keputih-putihan, sementara yang terdapat di Ulunggolaka berwarna krem dan kebiru-biruan.
Tanah Liat
Kurang lebih 4,8 juta m3 tanah liat yang mengndung SiO2 sekitar 58 % yang diidentifikasi dekat Sungai Toari Kecamatan Watubangga. Proporsi material tanah liat sekitar 40 %/60 % meningkat menjadi 30% / 70 % dibagian timur Sungai Toari.
Batu Gamping ( Dolomit )
Kurang lebih 1.250.000 m² yang mengandung CaO 47% - 53% MgO 1,56 %, Al 7,99%, Al2O3 4,14% - 4,48%, SiO2 0,26% - 1,38%.
Batu Setengah Permata
Terdapat di pulau Padamarang dan Tanjung Ladongi dengan jenis antara lain krysopras, opal dan jasper. Adapun untuk mutu dan jumlah cadangannya masih memerlukan penelitian yang lebih detail.
Sirtu
Penambangan dan pengolahan sirtu ( pasir batu ) di Sungai Oko-oko Desa Sopura Kelurahan Pomalaa oleh CV. Sumber Setia Budi dengan luas 5 Ha dengan jumlah cadangan jutaan meter kubik, pembangunan stone crusher dengan kapasitas produksi 250 ton / jam yang diharapkan dapat mensuplai kebutuhan bahan bangunan baik local maupun di luar Kabupaten Kolaka khususnya Kalimantan Timur mengingat sarana prasarana dekat pelabuhan PT.Antam Tbk. UBPN Pomalaa.

Potensi Raksasa Kabupaten Kolaka


Begitulah Buhari Matta mengibaratkan daerah yang dia pimpin; Kabupaten Kolaka. Salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara ini, demikian Bupati Kolaka Buhari Matta mengklaim, memiliki potensi luar biasa besar. Salah satu buktinya adalah, Kolaka merupakan penghasil kakao terbesar di Indonesia.

Potensi Mente Kab. Kolaka
Luas lahan kakao di daerah berpenghuni sekitar 300 ribu orang itu mencapai  92.442 hektare (ha). Tiap tahun produksi kakao mencapai  30.921 ton. Berkat produk sebagai bahan baku utama coklat itulah, Kolaka dikenal luas. Hasil coklat, juga berhasil mengangkat ekonomi warga
Selain kakao, sejumlah produk pertanian juga tumbuh subur di Kolaka. Antara lain, jagung (potensi lahan 7.870 hektar), kedelai (potensi lahan 6.800 hektar), padi (potensi lahan 28.13 hektar), durian (potensi lahan 2.771 hektar) dan jeruk (potensi lahan 2.673 hektar).
Sejauh ini potensi lahan pertanian masih belum tergarap secara serius. Itu sebabnya, Buhari Matta yang mulai tahun lalu menjabat sebagai bupati untuk periode kedua, mencanangkan program 'Gerakan Kolaka Menanam'. "Kolaka Menanam memanfaatkan lahan tidur dan lahan tidak produktif,".Selain gerakan menanam, Buhari juga mencanangkan program Bedah Kolam dan Bedah Tambak.

No comments:

Post a Comment

Tulis komentar Anda