Potensi Pertambangan
Kabupaten Kolaka adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi
Tenggara, Indonesia.
Ibu kotanya
adalah Kolaka. Kabupaten Kolaka(induk) telah dua kali
mengalami pemekaran, yakni Kabupaten Kolaka Utara, dan yang terbaru adalah
Kabupaten Kolaka Timur yang telah disahkan pada akhir tahun 2012. Pasca
pemekaaran, Kabupaten Kolaka mencakup jazirah daratan dan kepulauan yang
memiliki wilayah daratan seluas ± 3.283,64 Km2, dan wilayah perairan (laut) diperkirakan
seluas ± 15.000 Km² dan jumlah penduduk 213.064 jiwa (2011). Dari luas wilayah
tersebut Kabupaten Kolaka dibagi dalam 12 (dua belas) Kecamatan. Bupati Kolaka
saat ini adalah DR. H. Buhari Matta, SE.,M.Si. (periode 2009-2014).
Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka
terus berupaya melakukan exploitasi dan explorasi potensi sumber daya mineral,
tidak terbatas hanya pada penambangan nikel akan tetapi juga terhadap seluruh
sumber daya alam lainnya yang memiliki prospek pasar.
Salah satu
upaya nyata yang telah dilakukan adalah dengan melakukan survey geologi dan
pemetaan pada kawasan kawasan potensial yang dilakukan melalui kerjasama antara
pemerintah daerah dengan Lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Geologi ITB
Bandung. Sehingga saat ini Pemerintah Kabupaten Kolaka telah memiliki data dan
informasi yang akurat tentang potensi sumber daya alam guna menarik investor
untuk menanamkan modalnya di sektor tersebut.
Perusahaan yang telah melakukan
exploitasi Nikel di daerah ini adalah :
1. PT. ANTAM Tbk. Dengan luas areal
8.314 Ha, terletak sekitar 30 km sebelah selatan ibukota Kabupaten Kolaka.
Deposit nikel tersebut ditemukan pertama kali pada tahun 1909 dan di exploitasi
pada tahun 1934, sedangkan hasil produksinya nanti diperoleh pada tahun 1939.
Hingga saat ini telah dibangun 3 buah pabrik. Dua buah pabrik ferronikel yang
telah dibangun beroperasi sejak 1975 dengan kapasitas 11.000 ton nikel/tahun
sementara pabrik Feni III dibangun tahun 1995 dengan kapasitas 24.000 ton
feronikel telah mulai berproduksi pada tahun 2005, Hasil produksi nikel
tersebut telah diekspor ke berbagai sektor seperti Jepang, Belgia dan Jerman
dengan total ekspor mencapai 41,5 juta dollar Amerika. Sementara Ferronikel
mencapai 82,6 juta dollar Amerika.
2. PT.INCO Tbk. dengan luas wilayah
Kontrak Karya : di Pomalaa 20.286,19 Ha dan 3.000 Ha diantaranya dilakukan
kerjasama dengan PT. Antam Tbk. yang beroperasi tahun 2005, sedangkan luas
Kontrak Karya di Lapao-pao 6.785,75 Ha sehingga total luas Kontrak Karya PT.
INCO Tbk. di Kabupaten Kolaka adalah 27.071,91 Ha.
Marmer
Cadangan marmer yang tersimpan
diperkirakan sekitar 92,2 milyar m3 yang sudah diteliti oleh Pemda Kolaka
bekerjasama Badan Riset ITB Bandung yang tersebar di beberapa lokasi sebagai
berikut:
. Sumber-sumber Marmer di Kabupaten
Kolaka
Kecamatan
|
km3
|
m3
|
Tamborasi (Wolo)
Perabua (Mowewe) Konaweha (Wolo) Wiau Mountain (Mowewe) |
350,0
37,5 480,0 62,5 |
73.000.000.000
918.000.000 16.800.000.000 1.530.000.000 |
T O T A L
|
930,0
|
92.248.000.000
|
Marmer di
Kabupaten Kolaka memiliki warna bermacam-macam serta memiliki kualitas yang
cukup tinggi (B + B Quality)
dengan warna keabu-abuan sampai kehitaman
dan daya tekan 546.669 Kg/M3 yang
di ekspor ke negara India, Jepang, Italia dan negara - negara Arab. Juga
permintaan marmer di Indonesia sangat tinggi dan sesungguhnya permintaan
material masih sangat dibutuhkan.
Pasir Kuarsa
Sumber
daya pasir kuarsa sekitar 3,3 juta m3 yang sudah di survey pada area 230 km2 di
daerah Kecamatan Watubangga. Adapun kegiatan penambangan pasir kuarsa telah
dilakukan oleh PT. Gasing Sulawesi dengan luas SIPD 186,25 Ha serta perkiraan
produksi 150.000 ton / tahun. Pasir Kuarsa ini dikirim ke PT. INCO Tbk. di
Soroako Sulawesi Selatan sebagai bahan pendukung untuk memenuhi kebutuhan dalam
proses pengolahan biji nikel menjadi nikel matte.
Analisa kimia menunjukkan bahwa kandungan SiO2 diantara 97 % dan 98 % (bersih). Material tersebut memiliki kualitas yang cukup tinggi.
Pasir kuarsa dapat digunakan pada pembuatan glass, materi isolasi serta semen dan juga dapat digunakan untuk menjernihkan air.
Analisa kimia menunjukkan bahwa kandungan SiO2 diantara 97 % dan 98 % (bersih). Material tersebut memiliki kualitas yang cukup tinggi.
Pasir kuarsa dapat digunakan pada pembuatan glass, materi isolasi serta semen dan juga dapat digunakan untuk menjernihkan air.
Granit Hitam
Diperkirakan
24 milyar m3 Granit Hitam yang telah diteliti pada areal 240 km2 di Kecamatan
Pomalaa, dan Wolo juga terdapat di Pulau Padamarang. Material ini sama
kegunaannya dengan marmer yakni untuk ornamen, hiasan dinding atau lantai,
termasuk cendramata.
Asbes
Asbes
Jumlah cadangan kurang lebih 3.000
ton yang terdapat di Pulau Padamarang. Kegunaan utama dari jenis krisotil
adalah sebagai lapisan pada rem mobil. Selain itu juga digunakan sebagai bahan
pelindung terhadap api, listrik, bahan kimia dan lain-lain. Adapun mutu dan
jumlah cadangannya masih memerlukan penelitian yang detail.
Magnesite (MgCO3)
Diperkirakan 22 milyar ton kandungan
magnesite yang sudah diidentifikasi di Pulau Padamarang yang menunggu untuk
diolah. Penelitian telah dilakukan di 4 (empat) tempat yang berbeda. Kegunaan
Magnesite adalah untuk keperluan industri kosmetik dan keperluan kertas rokok.
Potensi magnesite sekitar 240.000
ton yang mengandung MgO 40 % yang sudah di survey dan berada di Pulau
Padamarang dan di 4 (Empat) tempat yang berbeda.
Onix
Sekitar 32
juta m3 telah di survey pada lokasi seluas 400 ha yang terdapat di Konaweha
Kecamatan Wolo dan Ulunggolaka Kecamatan Latambaga. Onix yang terdapat di Konaweha
berwarna keputih-putihan, sementara yang terdapat di Ulunggolaka berwarna krem
dan kebiru-biruan.
Tanah Liat
Kurang
lebih 4,8 juta m3 tanah liat yang mengndung SiO2 sekitar 58 % yang
diidentifikasi dekat Sungai Toari Kecamatan Watubangga. Proporsi material tanah
liat sekitar 40 %/60 % meningkat menjadi 30% / 70 % dibagian timur Sungai
Toari.
Batu Gamping ( Dolomit )
Kurang
lebih 1.250.000 m² yang mengandung CaO 47% - 53% MgO 1,56 %, Al 7,99%, Al2O3
4,14% - 4,48%, SiO2 0,26% - 1,38%.
Batu Setengah Permata
Terdapat
di pulau Padamarang dan Tanjung Ladongi dengan jenis antara lain krysopras,
opal dan jasper. Adapun untuk mutu dan jumlah cadangannya masih memerlukan
penelitian yang lebih detail.
Sirtu
Penambangan dan pengolahan sirtu ( pasir batu ) di Sungai
Oko-oko Desa Sopura Kelurahan Pomalaa oleh CV. Sumber Setia Budi dengan luas 5
Ha dengan jumlah cadangan jutaan meter kubik, pembangunan stone crusher dengan
kapasitas produksi 250 ton / jam yang diharapkan dapat mensuplai kebutuhan
bahan bangunan baik local maupun di luar Kabupaten Kolaka khususnya Kalimantan
Timur mengingat sarana prasarana dekat pelabuhan PT.Antam Tbk. UBPN Pomalaa.
Begitulah Buhari Matta mengibaratkan daerah yang dia
pimpin; Kabupaten Kolaka. Salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara ini,
demikian Bupati Kolaka Buhari Matta mengklaim, memiliki potensi luar biasa
besar. Salah satu buktinya adalah, Kolaka merupakan penghasil kakao terbesar di
Indonesia.
Potensi Mente Kab. Kolaka
Luas lahan kakao di daerah berpenghuni sekitar 300
ribu orang itu mencapai 92.442 hektare (ha). Tiap tahun produksi kakao
mencapai 30.921 ton. Berkat produk sebagai bahan baku utama coklat
itulah, Kolaka dikenal luas. Hasil coklat, juga berhasil mengangkat ekonomi warga
Selain kakao, sejumlah produk pertanian juga tumbuh
subur di Kolaka. Antara lain, jagung (potensi lahan 7.870 hektar), kedelai
(potensi lahan 6.800 hektar), padi (potensi lahan 28.13 hektar), durian
(potensi lahan 2.771 hektar) dan jeruk (potensi lahan 2.673 hektar).
Sejauh ini potensi lahan pertanian masih belum
tergarap secara serius. Itu sebabnya, Buhari Matta yang mulai tahun lalu
menjabat sebagai bupati untuk periode kedua, mencanangkan program 'Gerakan
Kolaka Menanam'. "Kolaka Menanam memanfaatkan lahan tidur dan lahan tidak
produktif,".Selain gerakan menanam, Buhari juga mencanangkan program Bedah
Kolam dan Bedah Tambak.
No comments:
Post a Comment
Tulis komentar Anda